Di antara hutan dan laut yang tak pernah surut
kami mengaji dalam lingkaran mata ikan
Berguru perih pada laut di dasar sungai
membaca mayat sendiri menuju muara tanpa tepi
Tubuh kami mencair bagai mineral dalam air
lalu sujud dengan dahi yang telah kerut
merapalkan doa di tengah bencana
walau sesal menumpuk semir setinggi dada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar